Hidup Cerdas Dengan 5 Cara Mengolah Sampah Organik

8/16/2023 11:10:28 AM

Ditulis oleh : Bu Molly

Penumpukan sampah adalah masalah klasik yang selalu terjadi di berbagai kota-kota besar. Hal ini bisa terjadi karena setiap rumah pasti menghasilkan sampah setiap harinya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka pencemaran tanah akan semakin tinggi. Selain itu, terbatasnya tempat pengolahan sampah membuat hal ini terasa penting untuk segera ditangani. Salah satu caranya adalah dengan mengolah sampah organik menjadi beberapa hal menguntungkan seperti pupuk atau biogas.

Ingin tahu bagaimana cara mengolah sampah organik agar lebih bermanfaat? Yuk Moms, kita lihat di bawah ini.

5 Cara Mengolah Sampah Organik


1. Membuat lubang biopori

Pernah mendengar istilah biopori? Salah satu solusi paling mudah dilakukan untuk mengolah sampah organik di rumah adalah dengan membuat lubang biopori. Biopori sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan adanya lubang resapan yang dibuat. Cara pemanfaatannya yaitu dengan mengisi lubang biopori tersebut dengan sampah organik. Pengisian lubang biopori ini dapat bermanfaat untuk memberi makan makhluk hidup atau biota tanah. Jadi, sampah organik dapat teratasi serta lingkungan juga terjaga. Multifungsi, bukan?

2. Mengubahnya menjadi kompos

Istilah kompos mungkin sudah tidak asing lagi untuk kalian dengar, bukan? Ya, kompos memiliki beragam fungsi, utamanya untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Salah satu cara mengolah sampah organik di rumah adalah dengan mengolahnya menjadi kompos. Untuk memanfaatkan sampah organik tersebut sangatlah mudah. Kalian hanya perlu menyiapkan satu wadah yang besar dan komposter. Selanjutnya campur sampah organik yang kalian hasilkan dengan komposter tersebut. Jangan lupa untuk memotong kecil-kecil sampah organik yang akan kalian buat menjadi kompos. Tentunya, kompos ini sangat bermanfaat untuk pupuk alami tanaman di rumah.

3. Mengubahnya menjadi eco enzyme

Eco Enzyme merupakan salah satu metode pengelolaan sampah organik, berupa sisa kulit buah maupun potongan sayur yang telah difermentasikan. Eco enzyme sendiri dapat bermanfaat untuk membersihkan rumah kita, seperti toilet hingga dapur. Tidak hanya itu, eco enzyme juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.

Cara membuat eco enzyme juga sangat praktis. Pilah sampah organik berupa sisa kulit buah maupun potongan sisa sayur dalam suatu wadah. Siapkan wadah berupa botol plastik ataupun tong bekas, air dan juga gula merah.

Campur sampah organik tersebut dengan gula merah pada botol serta tambahkan air. Untuk proses fermentasi sendiri membutuhkan waktu 3 bulan. Jangan lupa untuk membuka tutup botol pada minggu pertama. Hal itu bertujuan untuk mengeluarkan gas di dalamnya. Pastikan untuk tidak meletakkannya di bawah terik matahari, ya!

4. Menyetor pada tempat pengolahan

Tidak semua orang memiliki waktu yang cukup untuk mengolah sampah secara mandiri. Untuk itu menyetorkan pada lembaga pengelolaan sampah organik dapat menjadi solusi utamanya. Saat ini terdapat berbagai lembaga yang bergerak dalam pengelolaan sampah organik.

Kalian hanya perlu memilah antara sampah organik dan anorganik di rumah. Selanjutnya, kumpulkan sampah organik tersebut pada lembaga pengelolaan sampah organik terdekat di rumahmu. Sampah-sampah ini nantinya akan diolah menjadi kompos hingga biogas. Solusi praktis untuk kamu yang memiliki segudang aktivitas, nih.

5. Mengolahnya menjadi kaldu masakan

Saat memasak pastinya akan terdapat bagian dari sayur maupun kulit bawang yang tidak terpakai. Nyatanya, bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan kembali, lho. Salah satu cara untuk mengolah limbah organik sisa bahan makanan adalah mengolahnya menjadi kaldu.

Untuk cara memanfaatkannya sangat mudah. Satukan sisa bahan sayuran, seperti bonggol wortel, kulit kentang, hingga kulit bawang dalam suatu panci. Selanjutnya, masukkan air ke dalam panci hingga seluruh sayuran terangkat ke permukaan panci.

Rebus hingga air menyusut kurang lebih 1/4-nya. Saring air rebusan tersebut dan tunggu hingga dingin. Selanjutnya, masukkan air hasil saringan tersebut dalam wadah tertutup dan simpan dalam lemari pendingin. Untuk lebih awet, simpan dalam freezer.

Lima cara di atas bisa Moms coba untuk mengelola sampah organik di rumah. Yuk, bantu selamatkan lingkungan, dimulai dari mengolah sampah yang kita hasilkan setiap hari di rumah.

Baca Juga : 4 Tips Jitu Merawat Peralatan Kayu yang Ada di Dapur

Menggunakan Minyak Goreng Terbaik Untuk hasil Maksimal

Tahukah Moms, bahwa menggunakan minyak goreng yang baik juga secara tidak langsung ikut menjaga kelestarian lingkungan. Contohnya adalah minyak goreng BImoli.

Minyak goreng Bimoli dibuat dari bibit biji kelapa sawit pilihan yaitu "Tenera" untuk menghasilkan minyak goreng dengan kualitas terbaik. Diperkaya dengan Vitamin E, Pro Vitamin A Omega-6 dan Omega-9 yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat LDL dan menaikkan kolesterol baik HDL. Selain panasnya tetap stabil sehingga masakan matang luar dalam, minyak goreng Bimoli juga jernih dan tidak mudah susut. Sehingga minyak goreng Bimoli dapat digunakan untuk menggoreng lebih banyak

Karena minyak goreng Bimoli bisa digunakan untuk menggoreng lebih banyak, maka sisa dari minyak yang terbuang percuma akan semakin sedikit. Hal ini bisa menjadikan solusi agar tidak banyak sisa minyak yang mencemari lingkungan.

Yuk, hadirkan kerenyahan di setiap masakan dan kebahagiaan di rumah dengan minyak goreng sehat Bimoli. Moms bisa dapatkan produknya di Shopee dan Tokopedia, atau tempat belanja favorit Moms lainnya.